Kitab Safinah an-Naja merupakan kitab fiqih madzhab Syafi’i yang dikarang oleh Syaikh Salim bin Sumair al-Hadromiy.
Syaikh Salim bin Sumair sendiri merupakan ulama asal Hadramaut, Yaman. Namun beliau wafat di daerah Betawi atau Jakarta pada tahun 1271 H. Sampai saat ini, makamnya belum diketahui, konon ada yang mengatakan makam Syaikh Salim bin Sumair berada di belakang masjid Al Makmur, Tanah Abang, Jakarta.
Kitab Safinah yang dikarang oleh Syaikh Salim bin Sumair banyak dikaji oleh masyarakat indonesia. Di berbagai pondok pesantren, Kitab Safinah dijadikan sebagai kurikulum dasar dalam belajar ilmu fiqih madzhab Syafi’i.
Selain itu, kitab ini juga banyak dikaji di dalam pengajian-pengajian umum masyarakat. Misalnya dalam pengajian ibu-ibu muslimat, pengajian bapak-bapak dan pengajian para pemuda. Semua banyak memakai kitab Safinah ini sebagai bahan dasar belajar ilmu fiqih.
Selain di Indonesia, kitab Safinah juga populer di negara-negara asia tenggara lainnya. Karena banyak masyarakat muslim yang bermadzhab Syafi’iyah mengkaji kitab fiqih seserhana ini.
Apa Isi Dalam kitab Safinah?
Pada awal kitab ini, Syaikh Salim bin Sumair mendahulukan bahasan seputar ushuludin. Yakni tentang rincian rukun islam, rukun iman dan juga makna kalimat tauhid.
Setelah 3 bahasan ini, Syaikh Salim masuk ke dalam bahasan fiqih. Beliau memulai bahasan fiqih dengan memaparkan ciri-ciri baligh.
Menurut Syaikh Nawawi al-Bantani dalam Kasyifatu as-Saja, kenapa pemaparan ciri baligh didahulukan oleh Syaikh Salim yaitu karena baligh merupakan batasan awal seorang muslim dikenakan beban taklif. Termasuk dikenai aturan untuk menjalankan fiqih.
Seluruhnya, ada 77 fasal yang terkandung dalam kitab safinah, ditambah 1 khotimah.
| COVER | BUKU | PENULIS | PENERBIT | HAL | UKURAN FILE |
 |
Matan Safinatun Najah |
Syaikh Salim bin Sumair al-Hadramiy (w. 1271 H) |
Darul Minhaj |
78 |
0.97 MB |
