فلا يضر القيد المنفك كماء البئر فى كونه مطلقا
Maka tidak berpengaruh terhadap status suatu air disebut sebagai air mutlaq qoyid -qoyid yang bisa berubah-ubah(*5), seperti air sumur.
(و) الثانى (طاهر) فى نفسه (مطهر) لغيره
(مكروه استعماله) فى البدن لا فى الثوب (وهو الماء المشمس)
Yang kedua air itu sendiri suci, mensucikan yang lain yang makruh diginakan pada tubuh tidak pada pakaian. Air itu adalah air yang terkena terik matahari.
وانما يكره شرعا بقطر حار فى اناء النقدين لصفاء جوهرهما
Dimakruhkannya pemakaian air semacam ini menurut tinjauan syara’ dengan ketentuan :
- Di daerah yang bersuhu tinggi. Sekiranya kuat terik matahari bisa mengangkat karat kepermukaan wadah air yang terbuat dari logam, sehingga mengakibatkan timbulnya pencemaran pada air. ( Al – Bajuri 1/30) seperti di daerah Hijas selain Thoif, tidak di daerah – daerah yang bersuhu dingin seperti Syam selain Kharon atau yang bersuhu sedang seperti Mesir dan pulau Jawa ( N.Zain 14).
- Ditampung dalam wadah wadah yang dalam pembentukannya menggunakan palu ( logam ) selain emas dan perak (turmusi 1 / 92).
Imam An-Nawawi tidak memakruhkan.
واختار النووى عدم الكراهة مطلقا
Dan imam Nawawi memilih tidak ada kemakruhan sama sekali.
Berikutnya Penjelasan dari Imam Nawawi dan Pengertian Ikhtaro