SEKILAS INFO
  • 6 tahun yang lalu - Musholla Nurul Huda Simbang Wetan sebuah Tempat Ibadah / Musholla yang terletak di Jalan Raya Simbang Wetan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
  • 6 tahun yang lalu - Musholla Nurul Huda Simbang Wetan  Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan
  • 6 tahun yang lalu - Pembangunan tema WP Masjid sudah dimulai, Bismillah… semoga diberikan kelancaran
WAKTU :

WAKTU SHALAT, Minggu, 8 09 2024 September 2024 >

IMSYAK 04:18
SUBUH 04:28
DZUHUR 11:47
ASHAR 15:04
MAGHRIB 17:43
ISYA 18:51

sumber foto google

Membaca kembali cerita tentang orang miskin yang makan bangkai dalam kisah seorang sufi yang hendak menunaikan haji sungguh menyayat hati. Sang sufi yang tidak tega melihat sebuah keluarga terpaksa harus makan bangkai karena tidak mampu membeli makanan kemudian memilih untuk membatalkan ibadah hajinya lalu menyerahkan uang yang ia persiapkan untuk bekal perjalanan suci itu kepada keluarga miskin itu. Kisah sejenis juga bisa kita temui dalam cerpen ziarah Leo Tolystory, yang mengisahkan seorang peziarah saleh ayng tak jadi ke tanah suci Betlehem, karena bekalnya dia berikan pada orang miskin pemakan bangkai.

Saat ini, kisah lama tersebut masih sangat relevan. Saat di satu sisi ada orang-orang kaya dan pejabat bergelimang harta, namun di sekitarnya masih banyak orang miskin yang bahkan untuk membeli sesuap nasi pun tak sanggup.

Terkait hal itu, Maulana Habib Luthfi mengatakan, seringnya kita melaksanakan ibadah umroh belum tentu membuat Rasulullah ﷺ senang, jika ada tetangga kita yang yatim, janda atau jompo yang masih kelaparan. Rasulullah ﷺ akan berkata kepadanya, “Mengapa kamu ke sini, padahal di sana, di dekat rumahmu ada umatku yang kelaparan.”

Padahal bila dana umroh kedua dan ketiga kita kumpulkan dan digunakan untuk membantu fakir miskin melalui usaha produktif, hasilnya akan luar biasa. Habib Luthfi menghitung, kalau biaya umroh satu orang saja mencapai lima belas juta rupiah, berapa jumlah yang akan terkumpul jika ada seratus orang yang mempunyai kesadaran seperti ini. Bisa 1,5 Milyar rupiah. Berapa banyak usaha produktif  yang bisa digerakkan? hasilnya bisa untuk menghimpun dana abadi umat guna menyekolahkan anak-anak yang tidak mampu, agar anak yatim serta jompo tidak mengemis, dan para kyai tenag mengajar.

Ternyata semua itu masih relevan, semoga kita bisa mementingkan umat Rasulullah ﷺ dari pada sibuk untuk memenuhi ajakan nafsu badani yang berselimut dalam kesalehan ritual. [Wallahu a’lam]

Sumber : copas buku Cahaya Dari Nusantara hal 128

SebelumnyaLafal Bacaan Doa Iftitah Beserta Artinya SesudahnyaMakna Sirr dalam Membaca Al-Qur'an


TINGGALKAN KOMENTAR