Pertanyaan :
Seorang wanita yang sedang haid memasuki masjid, dia memakai pembalut yang tidak mengakibatkan tetesnya darah, bagaimana hukumnya ?
Jawaban :
Hukumnya boleh Jika berpegang kepada Hadits di bawah ini asal dengan pembalut yg tidak meneteskan darah,
حَتَّى أَتَيْنَا ذَا الْحُلَيْفَةِ فَوَلَدَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ مُحَمَّدَ بْنَ أَبِى بَكْرٍ فَأَرْسَلَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَيْفَ أَصْنَعُ قَالَ: اغْتَسِلِى وَاسْتَثْفِرِى بِثَوْبٍ وَأَحْرِمِى
Ketika kami sampai di Dzulhulaifah, Asma bintu Umais melahirkan Muhammad bin Abu Bakr. Kemudian beliau menyuruh orang untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Apa yang harus saya lakukan?’ jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Mandilah dan lakukanlah istitsfar ( Pembalut) dengan kain, dan mulailah ihram.” (HR. Muslim).
Referensi :
Kitab Shahih Muslim