Bulan Dzulhijjah atau dikenal juga sebagai bulan Haji, dimana pada bulan ini umat muslim menunaikan rukun islam yang kelima yakni melaksanakan Ibadah Haji. Bulan Dzulhijjah juga merupakan bulan yang sangat dimuliakan.
Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir Al-Makki menyampaikan hadits Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَفْضَلُ عِنْد اللهِ، وَلَا الْعَمَل فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ تَعَالَى، مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام، أَيَّامُ الْعَشْر، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَذِكْرِ اللهِ. فَإِنَّهَا أَيَّامُ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرُ وَ ذِكْرِ اللهِ. وَإِنَّ صَيَامَ يَوْمٍ مِنْهَا يَعْدِلُ بِصِيَامِ سَنَةٍ. وَالْعَمَلُ فِيْهِنَّ يُضَاعَفُ سَبْعَمِائَةِ ضِعْفٍ. (رواه البيهقي)
Artinya, “Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah, begitupun tidak ada amalan pada hari itu yang lebih disenangi oleh Allah, daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari awal Dzulhijah, maka perbanyaklah membaca tahlil, takbir dan mengingat Allah. Karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari tahlil, takbir dan dzikir kepada Allah. Sungguh berpuasa satu hari dari hari-hari itu menyamai pahala puasa selama satu tahun. Amal yang dilakukan di dalamnya dilipatgandakan sampai 700 kali.” (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzun Najâh was Surûr, [Bairut, Dârul Hâwi, Lebanon: 2009], halaman 279).
Selain itu pada bulan Dzulhijjah juga mempunyai kelebihan lain, yaitu dikabulkannya doa-doa umat Islam saat itu. Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَنَّ الْأَيَّامَ الْمَعْلُوْمَاتِ هِيَ تِسْعُ ذِيْ الْحِجَّةِ غَيْرُ يَوْمِ النَّحْرِ وَأَنَّهُ لاَ يُرَدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ
Artinya, “Sungguh hari-hari yang telah dimaklumi adalah tanggal sembilan Dzulhijah selain hari kurban, dan sungguh pada pada hari-hari tersebut doa tidak ditolak doa.”
Syekh Abdul Hamid Al-Makki menjelaskan, bagaimana mungkin doa yang dipanjatkan tanggal 9 Dzulhijah akan ditolak Allah subhânahu wa ta’âlâ, sedangkan hari tersebut bertepatan dengan hari Arafah yang merupakan hari paling utama dan paling mulia di sisi Allah dibanding dengan hari lain. (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzun Najâh was Surûr, halaman 281).
Dari penjelasan di atas sangat tampak bahwa selain menjadi bulan yang dimuliakan oleh Allah, Dzulhijah juga menjadi salah satu momentum yang sangat sakral bagi umat Islam untuk meraih keuntungan pahala yang lebih banyak daripada bulan lainnya. Dengan beribadah pada bulan tersebut, Allah akan memberikan pahala yang berlipatganda dan melebihi ibadah yang dilakukan pada hari-hari dan bulan selainnya.